Infertilitas adalah kondisi yang terjadi pada satu dari enam pasangan. Diagnosis pada infertilitas diberikan kepada pasangan yang belum berhasil dalam upanyanya untuk mengandung dalam kurun waktu satu tahun. Ketika masalah ini terjadi dari pihak pria, hal ini disebut dengan infertilitas pada pria. Kasus ini terjadi setiap satu dari dua kasus infertilitas pada pasangan, atau dapat dikatakan bahwa pihak pria terlibat pada 50% dari kasus infertilitas.
Apa yang menyebabkan infertilitas pada pria?
Infertilitas pada pria biasanya terjadi karena sperma yang abnormal, jumlah sperma yang rendah atau ada masalah pada ejakulasi. Sperma yang abnormal adalah sperma yang ‘berumur pendek’ sehingga sperma tidak mampu mencapai ovum sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan oleh :
- Peradangan pada testis
- Pembengkakan pembuluh vena pada skrotum
- Testis yang berkembang abnormal
Sedangkan jumlah sperma yang rendah dapat disebabkan :
- Bawaan genetik
- Konsumsi alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang
- Infeksi gondong
- Kelainan hormon
- Terpapar kimia beracun
- Terpapar radiasi
- Penyumbatan yang disebabkan oleh infeksi sebelumnya
- Penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat
Selanjutnya adalah masalah pada ejakulasi, ada beberapa jenis masalah pada ejakulasi :
- Ejakulasi prematur
- Ejakulasi retrograd (terjadi ketika cairan semen justru kembali ke kandung kemih)
- Disfungsi ereksi
- Komplikasi dari terapi radiasi atau operasi
Bagaimana cara mendiagnosis infertilitas pada pria?
Pihak pri. Pemeriksaan akan melibatkan rekam medis dan memperhatikan penyebab potensial yang mempengaruhi infertilitas. Penyedia layanan kesehatan akan menerapkan beberapa dari hal-hal berikut untuk memeriksa kesuburan pria :
- Analisis cairan semen untuk memperoleh informasi mengenai jumlah dan kualitas sperma
- Uji darah untuk memeriksa infeksi ataupun masalah pada hormon
- Pengecekan cairan lain yang dikeluarkan penis untuk mengetahui adanya infeksi
Bagaimana infertilitas pada pria ditangani?
Infertilitas pada pria seringnya ditangani menggunakan metode konvensional, yaitu :
- Penggunaan obat untuk membantu produksi sperma
- Penggunaan antibiotik untuk menghilangkan infeksi
- Penggunaan hormon untuk mengatasi ketidakseimbangan pada hormon
- Menghindari mandi air panas, sauna, dan sejenisnya
- Menggunakan celana yang lebih longgar
Dapatkah infertilitas pada pria dicegah?
Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah infertilitas pada pria yang disebabkan oleh masalah genetik atau pun sebuah penyakit. Namun ada beberapa hal yang dapat membantu pria untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infertilitas, yaitu :
- Menghindari penyakit seks menular
- Menghindari obat-obatan terlarang
- Menghindari paparan radiasi
- Menghindari paparan senyawa beracun
- Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan
- Menjaga kebersihan diri dan kesehatan
- Menghindari mandi air panas atau sauna
- Penggunaan celana yang lebih longgar